Rabu, 28 April 2010

Sisa Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Gunung Turki?



Selasa, 27 April 2010 | 23:34 WIB

islamiclandmarks.com

TEMPO Interaktif, London - Sisa-sisa perahu Nabi Nuh ditemukan di ketinggian 13 ribu kaki atau sekitar 3,9 kilometer di sebuah gunung di Turki. Hal tersebut diungkapkan para penjelajah evangelis.

Sekelompok penjelajah evangelis dari Turki dan Cina mengatakan mereka menemukan sisa-sisa kayu dari perahu Nabi Nuh di Gunung Ararat di sebelah timur Turki.

Kelompok penjelajah tersebut mendaku dari data karbon kayu tersebut menunjukkan berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan berlayarnya Perahu Nabi Nuh. Para evangelis dan sebagian peneliti sejak lama menduga Gunung Ararat sebagai tempat terakhir berlabuhnya perahu Nabi Nuh.

Yeung Wing-Cheung, anggota tim peneliti Kependetaan Internasional Masalah Perahu Nabi Nuh yang melakukan pencarian tersebut, mengatakan, "Itu bukan 100 persen bisa dinyatakan sebagai perahu Nabi Nuh. Tetapi kami rasa 99,9 persen itu merupakan perahu Nabi Nuh."

Dalam beberapa dekade ini, ada berbagai penemuan yang diklaim sebagai perahu Nabi Nuh. Yang paling terkenal adalah penemuan arkeolog Ron Wyatt pada 1987. Wyatt mengklaim menemukan sisa perahu Nabi Nuh di Ararat. Saat itu, pemerintah Turki secara resmi mengumumkan kawasan penemuan Wyatt sebagai taman nasional.

Namun, kaum evangelis bersikeras penemuan terbaru mereka di Gunung Ararat merupakan artefak yang sesungguhnya. Untuk mengkonfirmasikan itu, tim telah memanggil peneliti dari Belanda, Gerrit Aalten.

"Keutamaan dari penemuan ini adalah untuk pertama kali dalam sejarah penemuan perahu Nabi Nuh terdokumentasikan dengan baik dan diungkap ke khalayak di seantero dunia," ujar Aalten saat jumpa pers penemuan tersebut. "Ada banyak bukti-bukti akurat yang menunjukkan bahwa struktur yang ditemukan di Gunung Ararat di Turki bagian timur adalah perahu Nabi Nuh," ujar Aalten.

Perwakilan dari Kependetaan Internasional Masalah Perahu Nabi Nuh mengatakan struktur yang terkandung di beberapa bagian, beberapa balok kayu, diduga merupakan bagian dari perahu yang dipakai sebagai kandang bermacam hewan. Tim arkeolog evangelis juga menyatakan tidak mungkin ada permukiman di kawasan tersebut.

Anggota tim penjelajah, Panda Lee, mengatakan, "Pada Oktober 2008, saya memanjat gunung tersebut dengan tim dari Turki. Di ketinggian sekitar lebih dari 4.000 meter, saya melihat ada struktur bangunan yang terbuat dari papan seperti kayu gelondongan. Tiap papan memiliki ketebalan 8 inchi. Saya melihat tenons, bukti konstruksi kuno sebelum paku besi ditemukan."

Pejabat lokal akan meminta pemerintah pusat Turki mengajukan penemuan itu masuk dalam UNESCO WOrld Heritage agar situs tersebut bisa dilindungi seiring dengan penggalian arkeologi secara besar-besaran.

Menurut beberapa kitab suci, Tuhan memutuskan untuk membanjiri bumi dengan air setelah melihat kondisi dunia yang buruk. Tuhan lalu meminta Nuh untuk membangun sebuah perahu besar dan mengisi perahu tersebut dengan manusia dan hewan.

Menurut kitab suci, setelah banjir surut, perahu Nabi Nuh terdampar di sebuah gunung. Banyak orang menduga Gunung Ararat, titik tertinggi di kawasan tersebut, sebagai tempat labuhan terakhir perahu Nabi Nuh. Selengkapnya...

Minggu, 18 April 2010

INDUK GOLONGAN SESAT


Oleh: Ahmad Nurwahid

Tumbunya firqoh-firqoh sesat saat ini pada tubuh umat islam tidak terlepas dari firqoh-firqoh sesat induknya .
Yusuf bun Asbath dan Abdullah bin Mubarok menyebutkan: Induk Bid’ah ada empat yaitu:
1. RAwafidh (Syiah)
2. Khawarij
3. Qodariyah
4. Murji’ah
Imam Assyatiby menegaskan dengan perkataamya: “Para ulalama berpendapat bahwa ushulul bid”Ah ada emapat, dan ketuju puluh golongan yang ada bermuara pada empat firqoh Yaitu: Khawarij,Rafidhoh,Qodariyah, dan Murji’ah. Sebagian Ulama menambahkan firqoh lain dari empat fitqohnyaitu:
1. Jahmiyyah
2. JAbariyah
3. Mu’tazilah
4. Najjariyah
yang Insya Allah akan kami jelaskan sbb:
A. Rafidhah/Syiah
a. Sejarah lahirnya Syiah
Rafidhah lahir ketika seorang Yahudi ber nama Abdullah bin Saba’ muncul mengaku Islam, siapa Abdullah bin Saba’???
- Dia adalah seorang yahudi berkulit hitam dan dikenal dengan sebutan Ibnu Sauda’ yang mengaku Muslim dan dekat dengan keluarga nabi (ahlul Bait) ,berlebih-lebih dalam menyanjung Ali bin Abi Talib, mendakwakan adanya wasiat baginya dalam kekhalifahanya yang pada akhirnya dia mengangkatnya pada tingkat ketuhanan..
Al BAgdadi berkata” Assabaiyyah adalah pengikut Abdullah bin Saba’ yang berlebih-lebihan dalam mengagungkan Ali bin Abi TAlib,ra , sehingga merka mendawakanya sebagai seorang Nabi bahkan sampai kepada pengakuan bahwa dia adalah Tuhan. Ideologi seperti inidiwarisi oleh orang-orang Syiah ,meski mereka terbagi menjadi bermacam-macam sekte.
b. Sebab penamaan syiah dengan Rafidhah
1. Mereka di beri nama Rafidhah di karnakan mereka mendatangi Zaid bin Ali bi Husein dan berkata “ Berlepas dirilah kamu dengan Abu bakar dan Umar, dengan demikian kami akan bergabung denganmu, kemudian Zaid menjawab “ Mereka berdua adalah sahabat kakek saya, saya tak akan bias lepas dengan mereka, bahkan akan selalu bergabung denganya, dan berloyalitas kepadanya, “kalau demikian kami menolakmu” dengan demikian mereka diberi nama Rafidhah artinya golongan yang menolak. Adapun golongan yang berbai’at denganZaid diberi nama Zaidiyah.
2. Dalam suatu pendapat mereka diberi nama Rafidhah karena penolakanya akan keimamam Abu BAkar dan Umar
3. dalam pendapat yang lain , di beri nama RAfidhah karena penolakanya terhadap Agama.
c. Perkembangan Syiah
DAlam perkembanganyan Syiah terpecah menjadi beberapa sekte akibat dari perpecahan intern diantaranya adalah:
1. Sabaiyyah adalah pengikut Abdullah bin Saba’
2. Kaisaniyah adalah pendukukng KAisan MAula Muhammad bin Al HAnafiyah
3. Syiah Itsna Asyriyah
4. Syiah Zaidiyah adalah pendukung Zaid bin Ali Zaenal Abidin
5. Muhtariyah pendukukng Mukhtar bin Abi Ubaid
6. Rafidhah
Rafidhah terpecah lagi menjadi beberapa golongan adalah:
1. Sekte Syiah Imamiyah atau Syiah Itsna Asriyah (RAfidhah 12 Imam. Sekte inilah yang dewasa ini paling domonan dan telah mendirikan Negara Syiah Iran setelah mengadakan revolusi pimpinan Ayatullah Khomaini.
2. Sekte Muhammadiyah atau Syiah yang meyakini imam mMahdi mereka adalah Muhammad bin Abdullahbin Hasan bin Ali yang di juluki Annafsu Zakiyah
3. Sekte Ja’fariyah yaitu sekte Syiah yang meyakini imam Mahdi mereka adalah JA’far bin Muhammad Assidiq
Demikian perkembangan Syiah yang semula sebuah partai bernuansa politik namun lama kelamaan berkembang menjadi sekte yang bermuatan Aqidah dan Syariah. Bahkan sekte tersebut berani memunculkan suatu Madzhab yang terkanal,yaitu Ja’fariyah
d. Aqidah Syiah yang bertentangan dengan Aqidah Ahlusunnah
1. Imamah/Khilafah, mereka menyetarakan antar imamah dan nubuah
2. Kaum Syi’ah berkeyakinan bahwa sebelum Rasulullah wafat telah telah mewasiatkan imamah kepada Ali bin Abi Talib,oleh karena itu Abu Bakar,Umar Utsman dan sahabat lainya adalah orang Dzalim yang merampas hak imamah Ali
3. mareka mengartikan ahlul bait sebatas keturunana Ali dan Fatimah, dan menolak memasukan seluruh Umahatul Mu’minin sebagai Ahlul Bait
4. Kaum Syi’ah meyakini yang berhak memegang Imamah adalah Ali bin Abi Talin dan keturunanaya yang berjumlah sebelas orang yaitu:
- Ali bin Abi Talib yang di gelari Al Murtadho di bunuh oleh orang khawarij yang bernama Abdurahman bin Muljam pada 17 Ramadhan 40 H
- Hasan bin Ali bin Abi Talib (3-50 H)
- Husein bin Ali bin Abi Talib (4-64 H)
- Ali Zaenal Abidin bin Husain (38-95 H)
- Muhammad Baqir bin Ali Zaenal Abidin (57-114 H)
- JA’far Shadiq bin Muhammad Baqir (83-148 H)
- Musa Kazhim bin ja’far Shidiq (128-183 H)
- Ali Ridha bin Musa KAzhim (148-2003 H
- Muhammad Jawwad bin Ali Ridha (195-226H)
- Ali Hadi bin Muhammad Jawad (212-254H)
- Hasan Askari bin Ali Hadi (232-260H)
- Muhammad MAhdi bin Muhammad Askari (imam yang ke-12 inilah yang telah masuk ke gua Ray (Teheran) dan akan muncul di akhir zamanuntuk melakukan pembalasan terhadap musuh-musuh Syi’ah.
4. mereka meyakini para imam tersebut memiliki kedudukann yang sangat tinggi bahkan sebagian mensejajarkan dengan nabi
5. mereka meyakini para imam adalah ma’sum
6. Mereka meyakini bahwa RAsulullah telah memberikan ilmu laduni kepad para imam untuk menyempurnakan syare’at.
7. Mereka meyakini al Ghaibah (menghilang) Imam ke-12 mereka sedang ghaibah sementara waktu, nanti muncul kembali untuk mengadakan pembalasan terhadap musuh-musuhnya
8. Mereka meyakini Raj’ah (kembali) yaitu kembalinya Ali dan Imam yang ke -12 untuk menuntut balas musuh syiah
9. Diantara mereka ada yang meyakini bahwa Syare’at hanya untuk orang awam, sedang imam mereka tidak diharuskan mengerjakan syare’at
e. Sikap terhadap para sahabat
Syiah meyakini bahwa setelah Nabi Muhammad seluruh sahabat Nabi murtad dan kafir karena mmengkhianati wasiat nabiuntuk mengangjat ali sebagai imam.
f. Sikap terhadap Alqur’an
Syiah meyakini bahwa Al Qur’an saat ini yang ada di tengah kaum muslimin adalah Al Qur’an yang telah di selewengkan,ditambah dan di kurangi oleh sahabat Nabi. Dan Al Qur’an yang asli ada di tangan Ali.

g. Sikap terhadap Assunah
Syiah hanya menerima hadis dari Ali dan Rosulullah dan menolak hadist yang diriwayatkan dari luar kelompoknya. HAdist Syi’ah yang berupa perkataan imam mereka lebih banyak dari pada yang berasal dari Rosulullah
h. TAqiyyqh
YAitu nama lain dari penipuan , mereka menampakan kepada orang di luar kelompoknya ucapan,perbuatan, dan pemikiran yang bertolak belakang dengan apa yang di yakini dalam hatinya, barang siapa tidak bertaqiyah maka telah kafir atau mertad
i. Kawin Mu’tah
Yaitu kawin kontrak, ini perzinaan mengatas namakan syareat. Menurut mereka semakin sering melakukan kawin mut’ah semakin besar pahala dan kedudukanya di sisi Allah. BAhkan orang Rofidhoh memperbolehkan mendatangi Istri Istri pada duburnya.
j. Ath thinah
Adalah tanah kuburan Husein bin Ali, mereka meyakini tanah ini adalah obat segala macam penyakit dan keselamatan dari segala macam ketekutan serta penjagaan dari segala macam keburukan.
Mereka juga berkeyakinan bahwa orang Syiah diciptakan dari tanah khusus dan orang suni dari tanah lain kemudian dicampur, tatkala ada orang syiah berbuat kejmaksiatankarena terpengaruh tanah ciptaanya orang suni dan ketika orang suni berbuat baik itu karena terpengaruh bahan ciptaan orang Syiah.
k. Kota Najf dan Karbala serta keutamaan menziarahinya
Tanah karbala bagi orang Syiah adah lebih utama dari ka’bah.
Di sebutkan dalam kitab Al Mazar tentang keutamaan kota Kufah yang di riwayatkan oleh Ja’far Assodiq “Sebaik tanah setalah tanah haramnya Allah dan RosulNya adalah Kufah…………………
l. Hari Assyura dan
Pada sepuluh hari pertama di bulan Muharom setiap tahun orang Syiah mengadakan Upacara Assyura (ratapan). DAlam acara ini mereka memukul-mukul pipi,dada,pinggil, bahkan merobek-robek pakaian dengan menangis histeris, bahaka pada hari yang ke-10 mereka memukul diri dengan cemeti dan pedang, lihat gambar:
m. Sisi kesamaan YAhudi dan Rafidhah
Syihul Islam Ibnu TAimiyyah berkata: “Sisi kesamaan YAhudi dan Rafidhah adalahadalah fitnah yang ada pada Rafidhah itu sama persisdengan fitnash yang ada pada Yahudi, yaitu kalau Yahudi mengatakan yang layak memimpin hanya keluarga dawud sedang Rafidhah mengatakan yang layak memimpin adalah keluarga Ali
Sisi kesamaan Yahudi dan Rafidhah
Yahudi Rafidhah
1. tak ada Jihad hingga munculnya Al Musihuddajjal.
2. mengakhirkan sholat sampai munculnya bintang
3. Memutarbalikkan Atturat serta merubahnya
4. Membenci malaikat Jibril 1. Tak ada Jihad sehingga Imam Mahdi (imim ke-12) keluar sebagai komando
2. Mengakhirkan sholat magrib hingga munculnya bintang
3. Memutarbalikkan Al Qur’an dan merubahnya
4. Malaikat Jibril salah alamat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad
B. KHAWARIJ
a. Ma’na Khawarij
Ditinjau dari bahasa , Khawarij adalah bentuk jamak dari kata kharij yaitu ism fail dari kharaja Yang berarti keluar.
Ditinjau dari istilah menurut ulama berbeda-beda :
1. Imam As-Syahrastaniy memberikan komentar: “tiap-tiap orang yang keluar dari Imam yang haq,yang telah telah disepakati oleh jama’ah,maka dia dinamakan khawarij, meskipun terjadi pad masa sekarang
2. Ada yang mengkhususkan Khawarij terjadi pada masa Ali saja. Imam Al Asy’ariy berkata: “Faktor yang menyebabkan mereka dikatakan Khawarij adalah karena mereka keluar dari kekhilafahan Ali r.a
3. Sebagian Ulama “Ibadhiyah” berpendapat: “ Mereka adalah sebagian kelompok manusia yang hidup pada Zaman Tabi’in dan Tabi’uttabi’n, tapi pendapat ini lemah.
b. Sejarah munculnya Khawarij
Para ahli tarikh berbeda pendapat tentang kemunculan firqoh Khawarij:
1. Mereka muncul pada masa NAbi, yaitu ketika berdirinya Dzul khuwaisiroh untuk menentang dan mengomentari pembagian ghonimahyang di lakuklan oleh Nabi, dengan mengatakan bahwa beliau tudak adil
2. Merreka muncul pad masa kekhilafahan USman bin Affan yaitu para bughat (pemberontak) yang bertujuan untuk membunuh Usman bin Affan, mereka tidak bisa dikatak firqoh Khawarij karena mereka hanya keluar dari ketaatan Imam bukan suatu keyakinan
3. Mereka muncul pad masa kekhilafahan Ali bin Abu Thalib yaitu ketika Talhah dan Zuber keluar dari pemerintahan Ali, ini tertolak karena mereka termasuk sepuluh orang yang masuk surga tanpa hisab
4. Firqoh Khawarij muncul ketika mereka muncul dari peristiwa tahkim natara Ali dan Muawiyyah, pendapat ini adalah pendapat yang paling rajah
c. Aqidah Khawarij
Beberapa Aqidah Khawarij yang bertentangan dengan Aqidah Ahlu sunnah:
1. Mereka mengakui kekhilafahan Abu BAkar,Umar dan Usman , namun untuk kekilafahan Usman mereka hanya mengakui setengah pertama dari kekhalifahanya
2. Kaum khawarij mengkafikan Umul Mu’mininAisyah karena ikut terlibat dalam perang Jamal begitu juga dengan sahabat Zuber bin Awam dan Thalhah bin Ubaidillah.
3. Mereka juga mengkafirkan para sahabat yang terlibat pada perang Jamal dan perang Shiffin
4. Mereka menganggap bahwa amalan sehari-hari serperti shalat, syiayam dll adalah aqidah, barang siapa yang meninggalkanya adalah kafir
5. Menolak hadist-hadist yang shahih yang mereka yakini bertentangan dengan dhahir Al Qur’an, seperti hadist tentang syafaat.

d. Ciri-ciri khawarij
Ciri-ciri Khawarij yang menonjol adalah:
1. Mereka adalah kelompok yang mudah menganggap sesat mencela orang diluar kelompoknya
2. Berlebih-lebihan dalam melaksanakan Ibadah dan melaksanakan sunnah, namun sejatinya mereka kaum yang jauh dari Islam
3. Mereka terkenal sangat kasar tyerhadp kaum muslumin, dan berlemah lembut dengan orang –orang kafir dan musyrik
4. Mereka adalah suatu kaum yang kurang cukup ilmu, sehingga dalam memahami ayat-ayat al qur’an hanya parsial-parsial belaka.

C. Qodariyah.
Qodariyah adalah kelompok ekstrem dalam menetapkan kehendak dan kemampuan manusia sehingga meniadakan kehendak dan masyi’ah Allah, menurut mereka segala kehendak dan perbuatan manusia tidak ada sedikit pun kehendak dan kemempuan Allah di dalamnya. Orang yang pertama kali mencetiskanpaham ini pertama kali adalah MA’bud Al Juhani. Lalu ia didikuti pleh Washil bin Atha’ dan Amru bin Ubaid (dua tokoh tersebut pencetus kelompok mu’tazilah. Rosulullah menyebutkan mereka adalah majusi umat ini
Pemahaman inibertentangan dengan keyakinan JAbariyyah bahwa mereka (JAbariyah) menganggap bahwa manusia tidak mempunyai kehendak dan kemampuan untuk berbuat sesuatu keculi kehendak Allah baik perbuatan buruk maupun oerbuatan baik, dosa maupun tidak dosa karena hakikatnya Allah yang berkehendak dan melakukanya.
Aqidah JAbariyah yang bertentangan dengan aqidah Ahlu Sunnah wal JAma’ah:
1. Mereka meyakini bahwa Alrur’an adalah mahluk.
2. Mereka minihilkan nama-nam dan sifat Allah (ta’til
3. Mereka meyakini bahwa manusia tidak memiliki kebebasan dfalam ber kehendak.

D. Murji’ah.
Murji’ah secara bahas adalah mengakhirkan ,takut,angan-angan,memberi, dan mengharap. Al BAgdadi mengatakan “mereka dikatakan Murji’ah karena mereka menakhirkan amal dari Iman.
DAlam sejarah kemunculanya orang yang membicarakan masalah Irjaa’ adalah Hasan bin Muhammad bin Hanafiyah meninggal th 99H
Pokok pemikiran dan aqidah Murji’ah
1. Iman itu adalah tasdiq atau Ikrar saja
2. Iman tidak masuk dalam hakekat hati dan tidak pula masuk bagianya
3. Iman tidak bias bertambah dan berkurang
4. Orang yang berbuat maksyi’at tetap dikatakan mu’min sempurna
5. Manusia itu pencipta amalnya sendiri
6. Imamah itu tidak wajib
7. Bodoh kepada Allah adalah Kufur dfa’wah
Menurut Ghalib bin Ali bin ‘Iwaji membagi murji’ah I’iqodiyah menjadi :
1. Murji’ah sunnah adalah para pengikut Hanafi
2. Murji’ah JAbariyah mereka adalah Jahmiyah (para pengikut jahm bin shafwan). Mereka berkeyakinan hanya mencukupkan diri dengan keyakinan hati saja.
3. Murji’ah Qodariyah. Mereka adalah orang yang di pimpin oleh Ghilam Addamsyiki
4. Murji’ah murni mereka adalah kelompok yang oleh para ulama diperselishkan jumlahnya
5. Murji’ah Karamiah mereka adalah kawan-kawan Muhammad bin kawah mereka meyakini Iman hanyalah ikrar dan pembenaran dengan lisan tanpa pembenaran hati
6. Murji’ah Khawarij mereka adalah Syababiyah dan sewbagian kelompok Syafariyah yang tidak mempermasalahkan pelaku dosa besar.
Selengkapnya...

Minggu, 25 Oktober 2009

ICW Minta Ujian Nasional Dihapuskan


Sabtu, 24 Oktober 2009 | 10:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesian Corruption Watch mengharapkan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dapat menghapus ujian nasional. "Ujian Nasional clear harus dihapus," tegas Koordinator Monitoring Publik Indonesian Corruption Watch Ade Irawan ketika dihubungi Sabtu (24/10)

Kecurangan yang muncul dari ujian nasional, ia menambahkan, tidak hanya kasuistik, melainkan sudah sistemik. Artinya, guru dan kepala sekolah terpaksa harus curang karena tekanan politis. Ade menyayangkan isu peningkatan kualitas suatu daerah dianggap lebih penting daripada standar kelulusan itu sendiri.

Kalaupun nanti Nuh ingin melanjutkan ujian nasional, Ade berharap bukan untuk standar kelulusan. "Biar kelulusan diserahkan ke sekolah, kan sudah ada otonomi sekolah," jelasnya.

Menurut Ade, Nuh juga harus memastikan bahwa pendidikan dasar tetap gratis. "Sudah diamanatkan UUD 1945, kecuali dia mau mengubah konstitusi," urai Ade.

Untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi, Ade mengharapkan Menteri Pendidikan bisa menjamin dengan biaya yang terjangkau. "Indonesia ini sudah kehabisan sumber daya alam, maka sumber daya manusianya harus bagus," paparnya.

Kualitas sumber daya manusia inilah merupakan tanggung jawab negara. Negara, ucap Ade, harus mampu menyediakan akses dan biaya yang terjangkau masyarakat.

Sebelumnya, usai serah terima jabatan Kamis (22/10), Mohammad Nuh mengatakan belum akan memutuskan nasib ujian nasional. Ia berjanji memfokuskan kesinambungan pendidikan, yaitu hasil ujian di suatu jenjang bisa digunakan untuk masuk jenjang pendidikan selanjutnya.

"Sekarang kan nilai ujian SMA atau kejuruan nggak bisa langsung masuk perguruan tinggi," ujar Nuh. "Saat ini belum tepat untuk memutuskan apakah (ujian nasional) dilanjutkan atau tidak," tambahnya. Selengkapnya...

ICW Minta Ujian Nasional Dihapuskan


TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesian Corruption Watch mengharapkan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dapat menghapus ujian nasional. "Ujian Nasional clear harus dihapus," tegas Koordinator Monitoring Publik Indonesian Corruption Watch Ade Irawan ketika dihubungi Sabtu (24/10)

Kecurangan yang muncul dari ujian nasional, ia menambahkan, tidak hanya kasuistik, melainkan sudah sistemik. Artinya, guru dan kepala sekolah terpaksa harus curang karena tekanan politis. Ade menyayangkan isu peningkatan kualitas suatu daerah dianggap lebih penting daripada standar kelulusan itu sendiri.

Kalaupun nanti Nuh ingin melanjutkan ujian nasional, Ade berharap bukan untuk standar kelulusan. "Biar kelulusan diserahkan ke sekolah, kan sudah ada otonomi sekolah," jelasnya.

Menurut Ade, Nuh juga harus memastikan bahwa pendidikan dasar tetap gratis. "Sudah diamanatkan UUD 1945, kecuali dia mau mengubah konstitusi," urai Ade.

Untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi, Ade mengharapkan Menteri Pendidikan bisa menjamin dengan biaya yang terjangkau. "Indonesia ini sudah kehabisan sumber daya alam, maka sumber daya manusianya harus bagus," paparnya.

Kualitas sumber daya manusia inilah merupakan tanggung jawab negara. Negara, ucap Ade, harus mampu menyediakan akses dan biaya yang terjangkau masyarakat.

Sebelumnya, usai serah terima jabatan Kamis (22/10), Mohammad Nuh mengatakan belum akan memutuskan nasib ujian nasional. Ia berjanji memfokuskan kesinambungan pendidikan, yaitu hasil ujian di suatu jenjang bisa digunakan untuk masuk jenjang pendidikan selanjutnya.

"Sekarang kan nilai ujian SMA atau kejuruan nggak bisa langsung masuk perguruan tinggi," ujar Nuh. "Saat ini belum tepat untuk memutuskan apakah (ujian nasional) dilanjutkan atau tidak," tambahnya. Selengkapnya...

Selasa, 08 September 2009

TA'LIFUL QULUB

Oleh : Abu Zaky Al-Kalimantany
Sumber : al-ikhwan

“Ruh-ruh itu adalah tentara-tentara yang selalu siap siaga, yang telah saling mengenal maka ia (bertemu dan) menyatu, sedang yang tidak maka akan saling berselisih (dan saling mengingkari)”. (HR. Muslim)

Inilah karakter ruh dan jiwa manusia, ia adalah tentara-tentara yang selalu siap siaga, kesatuaannya adalah kunci kekuatan, sedang perselisihannya adalah sumber bencana dan kelemahan. Jiwa adalah tentara Allah yang sangat setia, ia hanya akan dapat diikat dengan kemuliaan Yang Menciptakanya,. Allah berfirman yang artinya:

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelajakan semua (kekayaan) yang berada dibumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. 8:63)


Dan tiada satupun ikatan yang paling kokoh untuk mempertemukannya selain ikatan akidah dan keimanan. Imam Syahid Hasan Al Banna berkata:“Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran”. (Risalah Ta’lim, 193)

Sebab itu, hanya dengan kasih mengasihi karena Allah hati akan bertemu, hanya dengan membangun jalan ketaatan hati akan menyatu, hanya dengan meniti di jalan dakwah ia akan berpadu dan hanya dengan berjanji menegakkan kalimat Allah dalam panji-panji jihad fi sabilillah ia akan saling erat bersatu. Maka sirami taman persaudaraan ini dengan sumber mata air kehidupan sebagai berikut:

1. Sirami dengan mata Air Cinta dan Kasih sayang

Kasih sayang adalah fitrah dakhil dalam jiwa setiap manusia, siapapun memilikinya sungguh memiliki segenap kebaikan dan siapapun yang kehilangannya sungguh ditimpa kerugian. Ia menghiasi yang mengenakan, dan ia menistakan yang menanggalkan. Demikianlah pesan-pesan manusia yang agung akhlaqnya menegaskan. Taman persaudaraan ini hanya akan subur oleh ketulusan cinta, bukan sikap basa basi dan kemunafikan. Taman ini hanya akan hidup oleh kejujuran dan bukan sikap selalu membenarkan. Ia akan tumbuh berkembang oleh suasana nasehat menasehati dan bukan sikap tidak peduli, ia akan bersemi oleh sikap saling menghargai bukan sikap saling menjatuhkan, ia hanya akan mekar bunga-bunga tamannya oleh budaya menutup aib diri dan bukan saling menelanjangi. Hanya ketulusan cinta yang sanggup mengalirkan mata air kehidupan ini, maka saringlah mata airnya agar tidak bercampur dengan iri dan dengki, tidak keruh oleh hawa nafsu, egoisme dan emosi, suburkan nasihatnya dengan bahasa empati dan tumbuhkan penghargaannya dengan kejujuran dan keikhlasan diri. Maka niscaya ia akan menyejukkan pandangan mata yang menanam dan menjengkelkan hati orang-orang kafir (QS.48: 29).

2. Sinari dengan cahaya dan petunjuk jalan

Bunga-bunga tamannya hanya akan mekar merekah oleh sinar mentari petunjuk-Nya dan akan layu karena tertutup oleh cahaya-Nya. Maka bukalah pintu hatimu agar tidak tertutup oleh sifat kesombongan, rasa kagum diri dan penyakit merasa cukup. Sebab ini adalah penyakit umat-umat yang telah Allah binasakan. Dekatkan hatimu dengan sumber segala cahaya (Alquran) niscaya ia akan menyadarkan hati yang terlena, mengajarkan hati yang bodoh, menyembuhkan hati yang sedang sakit dan mengalirkan energi hati yang sedang letih dan kelelahan. Hanya dengan cahaya, kegelapan akan tersibak dan kepekatan akan memudar hingga tanpak jelas kebenaran dari kesalahan, keikhlasan dari nafsu, nasehat dari menelanjangi, memahamkan dari mendikte, objektivitas dari subjektivitas, ilmu dari kebodohan dan petunjuk dari kesesatan. Sekali lagi hanya dengan sinar cahaya-Nya, jendela hati ini akan terbuka. “Maka apakah mereka tidak merenungkan Al Quran ataukah hati mereka telah terkunci”. (QS. 47:24)

3. Bersihkan dengan sikap lapang dada

Minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar ( mementingkan orang lain dari diri sendiri) demikian tegas Hasan Al Banna. Kelapangan dada adalah modal kita dalam menyuburkan taman ini, sebab kita akan berhadapan dengan beragam tipe dan karakter orang, dan “siapapun yang mencari saudara tanpa salah dan cela maka ia tidak akan menemukan saudara” inilah pengalaman hidup para ulama kita yang terungkap dalam bahasa kata untuk menjadi pedoman dalam kehidupan. Kelapang dada akan melahirkan sikap selalu memahami dan bukan minta dipahami, selalu mendengar dan bukan minta didengar, selalu memperhatikan dan bukan minta perhatian, dan belumlah kita memiliki sikap kelapangan dada yang benar bila kita masih selalu memposisikan orang lain seperti posisi kita, meraba perasaan orang lain dengan radar perasaan kita, menyelami logika orang lain dengan logika kita, maka kelapangan dada menuntut kita untuk lebih banyak mendengar dari berbicara, dan lebih banyak berbuat dari sekedar berkata-kata. “Tidak sempurna keimanan seorang mukmin hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya”. ( HR. Bukhari Muslim)

4. Hidupkan dengan Ma’rifat

Hidupkan bunga-bunga di taman ini dengan berma’rifat kepada Allah dengan sebenar-benar ma’rifat, ma’rifat bukanlah sekedar mengenal atau mengetahui secara teori, namun ia adalah pemahaman yang telah mengakar dalam hati karena terasah oleh banyaknya renungan dan tadabbur, tajam oleh banyaknya dzikir dan fikir, sibuk oleh aib dan kelemahan diri hingga tak ada sedikitpun waktu tersisa untuk menanggapi ucapan orang-orang yang jahil terlebih menguliti kesalahan dan aib saudaranya sendiri, tak ada satupun masa untuk menyebarkan informasi dan berita yang tidak akan menambah amal atau menyelesaikan masalah terlebih menfitnah atau menggosip orang. Hanya hati-hati yang disibukkan dengan Allah yang tidak akan dilenakan oleh Qiila Wa Qaala (banyak bercerita lagi berbicara) dan inilah ciri kedunguan seorang hamba sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah apabila ia lebih banyak berbicara dari berbuat, lebih banyak bercerita dari beramal, lebih banyak berangan-angan dan bermimpi dari beraksi dan berkontribusi. “Diantara ciri kebaikan Keislaman seseorang adalah meninggalkan yang sia-sia”. ( HR. At Tirmidzi).

5. Tajamkan dengan cita-cita Kesyahidan

“Pasukan yang tidak punya tugas, sangat potensial membuat kegaduhan” inilah pengalaman medan para pendahulu kita untuk menjadi sendi-sendi dalam kehidupan berjamaah ini. Kerinduan akan syahid akan lebih banyak menyedot energi kita untuk beramal dari berpangku tangan, lebih berkompetisi dari menyerah diri, menyibukkan untuk banyak memberi dari mengoreksi, untuk banyak berfikir hal-hal yang pokok dari hal-hal yang cabang. “Dan barang siapa yang meminta kesyahidan dengan penuh kejujuran, maka Allah akan menyampaikanya walaun ia meninggal diatas tempat tidurnya”. ( HR. Muslim)

“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah bersatu berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dijalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahay-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”.

Amin…



Selengkapnya...

PENTINGNYA TAZKIYATUN NAFS

Tazkiyah, secara bahasa (harfiah) berarti Tathahhur, maksudnya bersuci. Seperti yang terkandung dalam kata zakat, yang memiliki makna mengeluarkan sedekah berupa harta yang berarti tazkiyah (penyucian). Karena dengan mengeluarkan zakat, seseorang berarti telah menyucikan hartanya dari hak Allah yang wajib ia tunaikan.

Salah satu tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam adalah untuk membimbing umat manusia dalam rangka membentuk jiwa yang suci. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul dari golongan mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya dalam kesesatan yang nyata". (Al-Jumu'ah: 2).

Dengan demikian, seseorang yang mengharapkan keridhaan Allah dan kebahagiaan abadi di hari akhir hendaknya benar-benar memberi perhatian khusus pada tazkiyatun nafs (penyucian jiwa). Ia harus berupaya agar jiwanya senantiasa berada dalam kondisi suci. Kedatangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ke dunia ini tak lain adalah untuk menyucikan jiwa manusia. Ini sangat terlihat jelas pada jiwa para sahabat antara sebelum memeluk Islam dan sesudahnya. Sebelum mengenal Al-Islam jiwa mereka dalam keadaan kotor oleh debu-debu syirik, ashabiyah (fanatisme suku), dendam, iri, dengki dan sebagainya. Namun begitu telah disibghah (diwarnai) oleh syariat Islam yang dibawa Rasulullah SAW, mereka menjadi bersih, bertauhid, ikhlas, sabar, ridha, zuhud dan sebagainya.

Keberuntungan dan kesuksesan seseorang, sangat ditentukan oleh seberapa jauh ia men-tazkiyah dirinya. Barangsiapa tekun membersihkan jiwanya maka sukseslah hidupnya. Sebaliknya yang mengotori jiwanya akan senantiasa merugi, gagal dalam hidup. Hal itu diperkuat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sumpahNya sebanyak sebelas kali berturut-turut, padahal dalam Al-Qur'an tidak dijumpai keterangan yang memuat sumpah Allah sebanyak itu secara berurutan. Marilah kita perhatikan firman Allah sebagai berikut:

"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan demi bulan apabila mengiringinya, dan malam bila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penciptaannya (yang sempurna), maka Allah mengilhamkan pada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya".(Asy-Syams: 1-10).

Dalam ayat yang lain juga disebutkan bahwa nantinya harta dan anak-anak tidak bermanfaat di akhirat. Tetapi yang bisa memberi manfaat adalah orang yang menghadap Allah dengan Qalbun Salim , yaitu hati yang bersih dan suci.

Firman Allah:

"yaitu di hari harta dan anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih". (Asy-Syu'araa':88-89).

Hakekat Tazkiyatun Nafs

Secara umum aktivitas tazkiyatun nafs mengarah pada dua kecenderungan, yaitu

1.

Membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela, membuang seluruh penyakit hati.
2.

Menghiasi jiwa dengan sifat-sifat terpuji.

Kedua hal itu harus berjalan seiring, tidak boleh hanya dikerjakan satu bagian kemudian meninggalkan bagian yang lain. Jiwa yang cuma dibersihkan dari sifat tercela saja, tanpa dibarengi dengan menghiasi dengan sifat-sifat kebaikan menjadi kurang lengkap dan tidak sempurna. Sebaliknya, sekedar menghiasi jiwa dengan sifat terpuji tanpa menumpas penyakit-penyakit hati, juga akan sangat ironis. Tidak wajar. Ibaratnya seperti sepasang pengantin, sebelum berhias dengan beragam hiasan, mereka harus mandi terlebih dahulu agar badannya bersih. Sangat buruk andaikata belum mandi (membersihkan kotoran-kotoran di badan) lantas begitu saja dirias. Hasilnya tentu sebuah pemandangan yang mungkin saja indah tetapi bila orang mendekat akan tercium bau tak sedap.

Wasilah Tazkiyatun Nafs

Wasilah (sarana) untuk men-tazkiyah jiwa tidak boleh keluar dari patokan-patokan syar'i yang telah ditetapkan Allah dan rasulNya. Seluruh wasilah tazkiyatun nafs adalah beragam ibadah dan amal-amal shalih yang telah disyariatkan di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Kita dilarang membuat wasilah-wasilah baru dalam menyucikan jiwa ini yang me-nyimpang dari arahan kedua sumber hukum Islam tersebut. Misalnya seperti yang dilakukan oleh beberapa penganut kejawen, dimana dalam membersihkan jiwa (tazkiyatun nafs) mereka mela-kukan puasa pati geni (puasa terus menerus sehari semalam/wishal) sambil membaca sejumlah mantra. Ada lagi yang mensyariatkan mandi di tengah malam atau berendam di sungai selama beberapa waktu yang ditentukan. Cara-cara bid'ah semacam ini jelas tidak bisa dibenarkan dalam Islam.

Sesungguhnya rangkaian ibadah yang diajarkan Allah dan RasulNya telah memuat asas-asas tazkiyatun nafs dengan sendirinya. Bahkan bisa dikatakan bahwa inti dari ibadah-ibadah seperti shalat, shaum, zakat, haji dan lain-lain itu tidak lain adalah aspek-aspek tazkiyah.

Shalat misalnya, bila dikerjakan secara khusyu', ikhlas dan sesuai dengan syariat, niscaya akan menjadi pembersih jiwa, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berikut:

Abu Hurairah radhiyallaahu anhu berkata: Saya telah mendengar Rasulullah n bersabda: "Bagaimanakah pendapat kamu kalau di muka pintu (rumah) salah satu dari kamu ada sebuah sungai, dan ia mandi daripadanya tiap hari lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya? Jawab sahabat: Tidak. Sabda Nabi: "Maka demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus dengannya dosa-dosa". (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dari hadits di atas nampak sekali bahwa misi utama penegakan shalat adalah menyangkut tazkiyatun nafs. Artinya, dengan shalat secara benar (sesuai sunnah), ikhlas dan khusyu', jiwa akan menjadi bersih, yang digambarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam seperti mandi di sungai lima kali. Sebuah perumpamaan atas terhapusnya kotoran-kotoran dosa dari jiwa. Secara demikian, bisa kita bayangkan kalau ibadah shalat ini ditambah dengan shalat-shalat sunnah. Tentu nilai kebersihan jiwa yang diraih lebih banyak lagi.

Demikian pula masalah shaum (puasa). Hakekat puasa yang paling dalam berada pada aspek tazkiyah. Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam:

"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum". (HR Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya).

Dalam hadits yang lain disebutkan:

"Adakalanya orang berpuasa, bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga". (HR Ahmad).

Ini menunjukkan betapa soal-soal tazkiyatun nafs benar-benar mewarnai dalam ibadah puasa, sehingga tanpa membuat-buat syariat baru sesungguhnya apa yang datang dari syariat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bila diresapi secara mendalam benar-benar telah mencukupi.

Hal yang sama dijumpai pada ibadah qurban. Esensi utama qurban adalah ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berarti soal pembersihan jiwa dan bukan terbatas pada daging dan darah qurban.

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Daging-daging dan darahnya itu, sekali-kali tidak dapat mencapai derajat (keridhaan) Allah, tetapi keaqwaan daripada kamulah yang dapat mencapainya".(Al-Hajj: 37).

Kalau diteliti lagi masih banyak sekali ibadah dalam syariat Islam yang muara akhirnya adalah pembersihan jiwa. Dengan mengikuti apa yang diajarkan syariat, niscaya seorang muslim telah mendapatkan tazkiyatun nafs. Contohnya adalah para sahabat Rasulullah n. Mereka adalah generasi yang paling dekat dengan zaman kenabian dan masih bersih pemahaman agamanya, karenanya mereka memiliki jiwa-jiwa yang suci lantaran ber-ittiba' pada sunnah Rasul dan tanpa menciptakan cara-cara bid'ah dalam tazkiyatun nafs. Mereka mendapatkan kesucian jiwa tanpa harus menjadi seorang sufi yang hidup dengan syariat yang aneh-aneh dan njlimet (rumit).

Bagi seorang muslim, ia harus berupaya menggapai masalah tazkiyatun nafs dari serangkaian ibadah yang dikerjakannya. Artinya, ibadah yang dilakukan jangan hanya menjadi gerak-gerak fisik yang kosong dari ruh keimanan dan taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebaliknya, ibadah apapun yang kita kerjakan hendaknya juga bernuansa pembersihan jiwa. Dengan cara seperti inilah, insya Allah kita bisa mencapai keberuntungan.

Wallahu' a'lam bis shawab. (Abu Abdul Haq).
Maraji': Tazkiyatun nufuus wa Tarbiyatuha Kama Yuqorriruhu 'Ulama'us Salaf (Dr. Ahmad Faried). Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi. Risalah Ramadhan , Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al-Jarullah.

dari : www.alsofwah.or.id
Selengkapnya...

Minggu, 19 Juli 2009

TIPS MENMBAH DAYA INGAT


Akhir akhir ini jika kita mengikuti perkembangan dunia gadget maka kita akan disuguhi berbagai macam fitur canggih dari piranti genggam tersebut. Salah satu fitur canggih yang wajib ada di setiap gadget adalah kalender dan pengingat.

Kita sudah tidak mempercayai kemampuan otak kita untuk mengingat sesuatu dan membutuhkan bantuan alat untuk mengingatkan setiap kegiatan yang akan kita lakukan. Padahal sebenarnya kita dapat memaksimalkan kemampuan otak yang kita miliki sehingga kebutuhan akan alat pengingat menjadi berkurang.

Berikut saya sajikan tips agar otak kita optimal atau meningkatkan kemampuannya dalam mengingat sesuatu :

1. Perhatian. Bila kita ingin selalu mengingat apa yang dikatakan seseorang, perhatikanlah dengan baik apa yang dikatakan orang tersebut. Perhatikan setiap detil dari perkataannya. Pusatkan sepenuhnya perhatian kita pada lawan bicara yang ada di hadapan kita.

2. Gunakan seluruh panca indera anda. Semakin banyak anda menggunakan panca indera dalam memperhatikan sesuatu maka akan semakin lama ingatan terhadap hal tersebut membekas di otak anda. Lihat, rasakan, dan hayati apa yang mengalir dari setiap ucapan orang tersebut.

3. Hubungkan dengan sesuatu. Menghubungkan suatu benda dengan benda yang lain akan membantu anda mengingat benda tersebut. Misalnya anda bertemu seseorang lalu anda ingin mengingat namanya, perhatikan dengan seksama apa yang unik atau berbeda dari orang tersebut. Si Ani yang berambut lurus dan bermata indah badannya harum bagaikan bunga mawar. Semakin unik hubungan yang anda buat maka akan semakin bagus ingatan anda terhadap orang tersebut.

4. Antusialah dalam melakukan sesuatu. Semakin antusias dan senang anda terhadap sesuatu atau seseorang maka akan semakin mudah anda mengingatnya dalam jangka waktu lama. Bila anda menyukai sesuatu atau seseorang maka anda akan sangat memperhatikannya dan anda akan menggunakan seluruh panca indera anda untuk merasakannya. Bahkan anda akan menghubungkannya dengan sesuatu benda yang menarik sehingga bila anda melihat benda tersebut maka anda akan kembali mengingatnya.

5. Ulangi. Ulangi, ulangi dan ulangi apa yang ingin anda ingat. Para ahli dibidang per-otakan mengatakan bahwa otak manusia hanya mampu mengingat 7 bagian informasi dalam kurang dari 30 detik. Jika anda ingin lebih lama mengingat maka anda harus selalu mengulangi dalam benak apa yang ingin anda ingat.

6. Olah ragalah yang cukup. Olah raga terutama yang meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak akan meningkatkan fungsi otak secara maksimal. Mengingat adalah salah satu fungsi otak yang sangat penting.

7. Kendalikan stress anda. Stress akan meningkatkan kadar hormon kortisol yang mengganggu fungsi otak akibat matinya sel saraf otak. Stress juga akan menganggu selera makan dan tidur anda yang pada gilirannya akan berdampak pula pada kemampuan daya ingat. Salah satu cara untuk mengendalikan stress adalah dengan berolah raga.

8. Tidurlah yang cukup. Saat kita terlelap terutama beberapa jam di awal tidur, otak kita akan menyibukan diri memproses segala informasi yang kita pelajari sebelumnya. Hal ini tentu akan menambah kemampuan daya ingat.

Tambahan, jangan lupa berdo'a dan jauhi segala jenis ma'shiyat Selengkapnya...

 
© Copyright by sinau  |  Template by Blogspot tutorial